Selamat Datang di Portal Pendidikan

Belajar Sejarah Pramuka

[SEJARAH]
Brownsea Island, The Birth Place of World Scouts and Guides

Saat kita membuka internet dan mencari kalimat "sejarah kepramukaan dunia", sering sekali kita akan menemukan rangkuman atau biografi singkat dari BP selaku sang founder sekaligus sebagai Bapak Pramuka Dunia. Tapi sangat jarang sekali saya menemukan artikel yang membahas salah satu tempat "sakral" yang sekaligus menjadi tempat lahirnya gerakan pramuka dunia yaitu Brownsea Island.

Pada akhir tahun ini, kita akan membahas sedikit mengenai Pulau Brownsea sekaligus kembali merefresh memori kita tentang sejarah kepramukaan dunia tentang bagaimana awal mulanya gerakan pendidikan berskala internasional ini yang tak terasa telah diprakarsai sejak 1 abad lalu. Well.. more you knows, right? :P.

A. Background

Mari kita mulai artikel ini dengan kisah Robert Baden-Powell sendiri. Pada tahun 1903, BP mendapatkan gelar pahlawan nasional dari kerajaan Inggris berkat kegemilangannya selama membela Kota Mafeking pada Perang Boer yang terletak di Afrika Selatan. Pada waktu itu, BP masih berpangkat Kolonel dan memimpin garnisun Inggris untuk membela Kota Mafeking melawan sekitar 5000 lebih prajurit Boer dan berhasil bertahan selama 217 hari sampai pasukan bantuan tiba.

Selain mendapatkan gelar pahlawan nasional, waktu itu BP juga menyadari kalau buku kecil yang ditulisnya untuk para tentara berjudul Aids to Scouting for NCOs and Men, ternyata juga digunakan oleh para pemuda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar, berobservasi dan membuat kerajinan. Berkat buku dan ketenarannya ini lah, BP diundang untuk menjadi pembicara pada berbagai pertemuan dan kampanye di seluruh Inggris.

Beberapa waktu kemudian, Sir William Alexander Smith sang pendiri Bridge Boys (Organisasi Pemuda Kristiani Internasional) meminta kepada BP untuk bersama merancang skema dalam meningkatkan pelatihan kewarganegaraan bagi anak laki-laki dan Boy Bridges Scouting achievement.

2. Scouting for Boys dan permulaan Gerakan Pramuka Dunia

Baden-Powell pun menyusun kembali buku Aids to Scouting yang pernah ia terbitkan pada tahun 1899 lalu dengan menambahkan beberapa materi lainnya tentang "pelatihan kawula muda" yang mayoritas ia kutip dari buku The Birch Bark Roll of the Woodcraft Indians Yang ditulis oleh Ernest T. Seton. BP juga membubuhkan berbagai pengalaman pribadinya selama aktif di militer Inggris dalam buku yang ia susun tersebut yang dibantu dengan beberapa temannya yaitu Sir William Alexander Smith, Cyril Arthur Pearson, dan Maria Fetherstonhaugh. BP memisahkannya menjadi 26 bab bernama "Kisah Api Unggun". Bab-bab inilah yang kelak disusun menjadi sebuah buku yang bernama "Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship".

Sebelum buku ini terbit pada tahun 1908, setahun sebelumnya tepatnya pada tanggal 1-9 Agustus 1907, BP bersama sahabatnya yang bernama Mayor Kenneth McLaren menyusun sebuah acara perkemahan sebagai "eksperimen" untuk menerapkan beberapa ide-idenya pada bakal buku Scouting for Boys dengan mengajak 22 anak laki-laki dari berbagai kalangan untuk berkemah di Pulau Brownsea di lepas pantai Dorset, Inggris.

Diantara ke 22 anak laki-laki tersebut adalah 11 murid Private Boarding School dari Eton dan Harrow (dimana mayoritas dari mereka adalah anak-anak dari teman BP yang telah berkeluarga), 7 anak dari organisasi Boy Bridges di Bournemouth dan 3 lainnya dari Poole & Hamworthy. Keponakan BP yang bermana Donald Baden-Powell juga ikut dan ditunjuk sebagai pemimpin grup.

Mayoritas kegiatan perkemahan full weekend tersebut adalah kegiatan berkemah, observasi, woodcraft, pelajaran P3K serta nilai kesatria dan patriotisme. Bersama dengan suksesnya perkemahan eksperimen ini, pada tahun 1908 BP pun menerbitkan bukunya "Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship" yang menjadi pionir berkembangnya gerakan kepramukaan di seluruh dunia.

3. Brownsea Island, pasca kemah bersejarah tersebut.

Brownsea Island sendiri memiliki sejarah yang panjang bahkan sejak abad pertengahan. Pulau ini juga menjadi saksi sejarah-sejarah penting di Inggris seperti English Civil War pada pemerintah King Charles I dan ke 2 perang dunia. Pulau ini juga telah berganti kepemilikan mulai dari berbagai bangsawan Inggris hingga akhirnya pada tahun 1962 hingga sekarang pulau ini dibeli oleh National Trust, sebuah badan pemerhati peninggalan sejarah di Inggris.

Sejak tahun 1907 pasca kemah bersejarah BP, pulau ini umum digunakan sebagai area kemah para pramuka di Inggris. Pada tahun 1934, pulau ini mengalami kebakaran hebat yang hampir menghanguskan seisi pulau menjadi debu, pemilik waktu itu yang bernama Mary Bonham-Christie menutup secara permanen semua akses publik ke pulau tersebut lantaran ia trauma pasca kejadian tersebut selama sisa hidupnya.

Pada 1962, pulau ini dibeli oleh National Trust dan melakukan berbagai konservasi terhadap pulau akibat kebakaran hebat pada 1934 lalu. Setahun kemudian pada 1963 Olave Baden-Powell, istri BP sekaligus World Chief Guide dan founder Girls Guides membuka kembali pulau tersebut untuk umum pada sebuah upacara pembukaan khusus yang juga dihadiri oleh para veteran yang dahulu ikut dalam kemah BP tahun 1907. Pulau ini pun dibuka untuk umum dan para pramuka akhirnya bisa "kembali" ke pulau tersebut

Tahun 2007, saat peringatan 100 tahun Pramuka dunia diadakan sebuah kemah akbar yang bertempat di Brownsea Island yang diikuti oleh ratusan pramuka dari 160 negara kala itu. Acara ini juga menjadi bagian dari event WSJ ke 21 dimana waktu itu negara Inggris ditunjuk sebagai tuan rumah pesta pramuka akbar tersebut.

Sekarang, pulau Brownsea dijadikan sebagai salah satu objek wisata sekaligus bumi perkemahan bagi para pramuka di Inggris, dikatakan bahwa pulau ini mampu menarik 110.000 pengunjung setiap tahunnya baik dari Pramuka maupun pengunjung yang ingin melihat berbagai kastil tua dan peninggalan sejarah disana.

4. Penutup

Sejarah kepramukaan dunia memang tak akan bisa dipisahkan dari sosok sang Founder sendiri. Tapi adalah sebuah fakta yang unik bahwa sebuah gerakan yang kini memiliki 50 juta lebih anggota ternyata berawal dari eksperimen BP untuk sebuah buku setebal 400 halaman yang dengan cepat menjadi best seller dan mengilhami berbagai gerakan serupa di seluruh dunia.

Izinkan saya untuk menutup artikel ini dengan salah satu pesan dari BP sendiri: "Bagi para remaja, gerakan ini membuat mereka tetap berada dibawah pengaruh yang baik saat mereka melewati masa-masa sulit menjelang dewasa. Bagi para pemuda, gerakan kepramukaan memberikan keceriaan hidup di pedalaman (saat-saat sulit) dan mengajarkan keterampilan hidup di alam terbuka (dunia)". ~Rovering to Success~ by Baden-Powell.

Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Brownsea_Island
http://www.usscouts.org/usscouts/history/brownsea.asp
http://www.nationaltrust.org.uk/brownsea-island/history/view-page/item484979/
Scouting for Boys: A handbook for instruction in good citizenship, 1908, Baden-Powell
Rovering to Success: A Guide for Young Manhood, 1922, Baden-Powell
Share this post :

Post a Comment

PAPAN PENGUMUMAN

Persiapan Memperingati hari HUT PGRI-70 Kab. Dharmasraya

Statistik Blog

 
di Share Oleh : Abimuazzam | SMP N 2 KOTO BARU | Herbal HPAI
Copyright © 2015. SMP N 2 KOTO BARU~DHARMASRAYA - All Rights Reserved
Template by SMP N 2 KOTO BARU Modified by Abimuazzam
Proudly powered by Blogger